Filosofi bawang putih
Apa yang berada di benak kita saat mendengar kata Bawang putih ? Jawabannya adalah segumpalan umbi berwarna putih yang sering di gunakan untuk Memasak.
Umbi ini memiliki bau yang khas konon katanya orang Eropa dan Amerika Serikat tidak suka dengan Bawang Putih atau garlics, hal ini selain bau, bawang putih juga sangat pedas bagi lidah mereka.
Hanya orang Asia termasuk diantaranya Asia Timur, Tenggara, Barat, yang menyukai bawang putih, sebagai contoh dimasakan chinesse, bawang putih sudah menjadi bahan wajib tatkala mereka memasak makanan.
Aroma wangi bawang putih sudah menjadi ciri khas bagi masakan cina, begitu pula dengan Negara Asia Barat termasuk diantaranya timur tengah serta India.
Bawang putih memiliki nama latin Allium sativum, hal ini dikarenakan tanaman ini termasuk jenis tanaman Allium
Meskipun berbau ternyata Bawang Putih memiliki beberapa kegunaan, beberapa diantaranya berhubungan dengan kesehatan, kecantikan seperti mengobati sakit gigi serta membersihkan telinga
Jika ada pertanyaan apa yang membuat sebuah sambal terasa pedas ? Orang langsung menjawab cabe, karena gambaran cabe yang ketika dimakan secara langsung memang memiliki rasa pedas.
Padahal kenyataannya adalah bawang putih, itulah sebabnya sambal bawang memang terkadang memiliki rasa paling pedas daripada sambal terasi.
Lalu apa filosofi yang dapat diambil dari sebuah bawang putih ?
Jawabannya adalah tunjukkan bahwa kita memiliki kemampuan yang menonjol seperti isyarat bahwasanya bawang putih memang bau namun dia dapat memberikan taste dalam sebuah maknan,
Bawang putih juga mampu memberikan manfaat bagi orang lain.
Bawang putih itu ibaratkan seorang manusia dia boleh saja jelek wajahnya namun tidak jelek hatinya, di dalam suatu dia sangat menonjol dengan kelebihan yang dia miliki.
Dia juga bermanfaat bagi orang banyak, dan itulah filosofi sebuah bawang putih. Hikmah yang bisa kita ambil adalah setiap manusia tidak ada yang sempurna, tak juga aku kalian namun manusa juga ada kelebihan, tonjolkanlah kelebihan yang ada pada diri kita.
Komentar
Posting Komentar